0

JUST ME AND A CUP OF COFFEE


 JUST ME AND A CUP OF COFFE

MENCERAP PAHIT HITAM CERITA, KALA INDRA TAK LAGI MERASA



SURAT UNTUKNYA . . .



Jakarta, 5 Mei 2012

Aku mencoba mencari arti dari segala hal yang datang dan hilang. Tapi semua itu menjadi kabur ketika aku harus menghadapi dirimu. Kau tidak datang namun juga tidak hilang. Kau selalu hadir dalam keabsenanmu. Aku mohon, jika kau ingin pergi maka pergilah… Mengapa kehadiranmu masih tersisa di setiap tempat aku berada? Puaskah kau karena telah menjadi satu-satunya yang memenuhi kehidupanku? Itukah yang kau harapkan? Aku ingin MENGHAPUSMU…

Aku mencoba mengerti apa yang menjadi inginmu. Tapi pernahkah kau sekali saja menanyakan apa yang kuingingkan di saat kau datang dan hilang, kau muncul dan pergi berulang kali? Aku merasa bodoh… Aku tidak pernah tahu apakah selama ini aku salah atau tidak. Yang aku tahu semuanya baik-baik saja, mungkin… Entahlah..

Pernahkah kau memikirkanku? Sekali saja… di saat menjelang tidurmu, atau di penghujung doamu..

Seandainya melupakanmu sama mudahnya dengan perjalananku sendirian ke kantor.. Sayangnya semua itu klise. Hanya sebatas anganku untuk mencapai kebebasan, memerdekakan hatiku dari perasaan tidak logis kepadamu. Melupakanmu mungkin akan sama halnya dengan menghapus sebagian kisah hidupku, warna warni kehidupanku dan kepribadianku. Bodohnya, kali ini defense mechanism-ku rusak dan aku gagal dalam self actualization

Aku harus menemukan jawaban itu, atau bahkan cara untuk menjauh darimu, tanpa perlu melupakanmu, tanpa perlu menyakiti diriku sendiri..

Aku bersembunyi di balik tabir yang BELUM bisa kau lihat… suatu saat jika tiba waktunya, silahkan datang mencariku (hah, kok PD ya aku)... aku masih berdiri di titik yang sama saat kau mengambil satu langkah menjauh, aku masih berada di sana… di ruang perasaan, yang sama denganmu…










  ~ ANGIN DAN AWAN ~


mungkin dia adalah angin,
ya...tak salah lagi,
dia adalah angin, kurasa

telah lama aku habiskan waktu bersamanya,
aku tahu segala hal tentangnya,
lebih dari apa yang dia dan mereka tahu.

dia selalu bebas,
jiwanya tak terbatas,
tak terbelenggu oleh apapun.

dia tak pernah ingin terlihat,
namun dia selalu mampu membuat orang lain
merasakan kehadirannya...

tak ada yang mampu menebak arahnya,
begitu pula aku,
dia tetap datang dan pergi begitu saja...

aku adalah awan,
yang bergerak karena angin,
yang hanya berpindah tempat karenanya...

aku hanyalah awan,
yang hanya bisa menunggu,
bukan mendatanginya...

aku hanyalah awan,
yang tak lengkap tanpanya...






0 komentar:

Posting Komentar